Hubungan antara Lupa dan Cinta
"Kamu tidak perhatian. Kamu lupa apa warna favoritku, lagu kesukaanku, kamu lupa, kamu tidak perhatian."
Lupa dan Perhatian. Aku tak melihat hubungannya. Apalagi dihubungkan dengan Cinta? Apa hati yang mencinta saja tidak cukup. Apa kesetiaan saja tidak cukup. Lupaku bukan bentuk ketidakperhatianku. Apakah begitu penting warna favorit, lagu kesukaan? Cinta adalah ingatan, seperti itu kah? Apakah berarti cinta tidak ada ketika ingatan memudar seperti pasangan diatas 50 tahun, tidak ada lagi cinta. Aku tidak setuju. Bagaimana dengan aku yang sudah pelupa sebelum 50 tahun? Apakah aku tak pantas untuk mencinta dan dicinta?
"Kamu lupa tanggal kita jadian dan tahun lalu kamu lupa ulang tahunku. Lupa adalah tanda tidak mencinta."
Aku tak tahu hal-hal seperti ini begitu penting bagi perempuan. Romantisme perempuan penuh kekurangajaran. Selalu melihat yang sepele dan tutup mata pada hal yang besar.
“Bagaimana mungkin kamu bilang hatimu hal yang besar yang penuh kesetiaan dan cinta jika ulang tahunku saja kamu tidak ingat?"
"Aku pelupa."
"Alasan yang paling tidak masuk akal."
Aku menertawakan lupaku. Menertawakan definisi cinta baru. Menertawakan diriku sendiri.
Semoga aku lupa. Aku tertawa lagi. Lupa mencintai, lupa dicintai. Lupa sakit hati. Betapa menyenangkan menjadi lupa.
Lupa dan Perhatian. Aku tak melihat hubungannya. Apalagi dihubungkan dengan Cinta? Apa hati yang mencinta saja tidak cukup. Apa kesetiaan saja tidak cukup. Lupaku bukan bentuk ketidakperhatianku. Apakah begitu penting warna favorit, lagu kesukaan? Cinta adalah ingatan, seperti itu kah? Apakah berarti cinta tidak ada ketika ingatan memudar seperti pasangan diatas 50 tahun, tidak ada lagi cinta. Aku tidak setuju. Bagaimana dengan aku yang sudah pelupa sebelum 50 tahun? Apakah aku tak pantas untuk mencinta dan dicinta?
"Kamu lupa tanggal kita jadian dan tahun lalu kamu lupa ulang tahunku. Lupa adalah tanda tidak mencinta."
Aku tak tahu hal-hal seperti ini begitu penting bagi perempuan. Romantisme perempuan penuh kekurangajaran. Selalu melihat yang sepele dan tutup mata pada hal yang besar.
“Bagaimana mungkin kamu bilang hatimu hal yang besar yang penuh kesetiaan dan cinta jika ulang tahunku saja kamu tidak ingat?"
"Aku pelupa."
"Alasan yang paling tidak masuk akal."
Aku menertawakan lupaku. Menertawakan definisi cinta baru. Menertawakan diriku sendiri.
Semoga aku lupa. Aku tertawa lagi. Lupa mencintai, lupa dicintai. Lupa sakit hati. Betapa menyenangkan menjadi lupa.
Tidak ada komentar: